Tradisi Isra Mi’raj di Indonesia

Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting dalam agama islam, yaitu peristiwa di isra kanjeng Nabi Muhammad SAW dari masjid Al-Haram di Mekah ke masjid Al-Aqsha di Yerusalem dan dimi’rajkan ke Sidrotul muntaha dalam kurun waktu satu malam. Kejadian ini merupakan suatu peristiwa penting bagi umat islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammadd SAW mendapat perintah untuk menunaikan Shalat 5 waktu yang diwajibkan bagi umatnya.

            Sebagai umat islam sudah sepatutnya mengetahui momentum peristiwa penting ini, oleh karna itu beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi-tradisi yang khas dalam merayakan Isra mi’raj. Tradisi isra mi’raj di setiap daerah tentu memiliki kesamaan dan keunikannya tersendiri. Diantaranya adalah seperti pengajian, arak-arakan, pembagian makanan, dan lain sebagainya, hal tersebut didasarkan atas bentuk rasa syukur kepada Allah SWT berkat limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga bisa menjalani dan menikmati hidup.

            Ada beberapa tradisi perayaan isra’ mi’raj di Indonesia yang cukup unik, salah satunya di kota Bandung yaitu mengadakan pawai obor yang rutin di laksanakan di Tegal Lega. Kegiatannya pun diawali pada pukul 19.00 WIB dimana para peserta akan pawai melewati beberapa rute tertentu sambal menyanyikan yel-yel yang telah di buatnya secara bersama-sama.

            Yogyakarta pun tidak kalah menariknya dalam memperingati peringatan isra’ mi’raj, tradisinya dinamakan Rajaban Peksi Burak. Tradisi ini cukup popular di daerah tersebut karena telah di laksanakan sejak ratusan tahun yang lalu. Nama tradisi ini pun cukup unik karena terinspirasi dari kendaraan Rasulullah yang di pakai saat Isra’ Mi’rajnya Nabi yakni di kenal dengan nama Burok. Rangkaian acaranya yaitu berupa kirab budaya dimana kita bisa melihat simbol kendaraan Nabi yang terbuat dari kulit jeruk Bali. Lalu simbol ini pun akan di arak oleh para abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman. Simbolnya pun terdiri dari berbagai macam buah-buahan. Sesampainya di Masjid, gunungan buah tersebut akan di bagikan kepada masyarakat setelah pengajian selesai.

            Itulah beberapa informasi mengenai tradisi Isra Mi’raj di Indonesia yang unik dan harus dijaga kelestarian tradisinya supaya anak cucu kita kelak tetap bisa menikmati dan berperan dalam perayaannya supaya tidak terkubur oleh pengaruh zaman yang secara perlahan-lahan menghilangkan tradisi nenek moyang kita dahulu di Indonesia.