PROFIL PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL-MUAWANAH
1. Sejarah Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Berdasarkan data yang terdapat di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah mengenai sejarah pondok dijelaskan bahwa pada hakikatnya keberadaan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah telah ada sejak lama bahkan sejak zaman PKI. Sejak zaman tersebut telah terdapat pengajian, namun belum dinyatakan dan belum diresmikan menjadi sebuah pondok pesantren. Penamaan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah terjadi pada tahun 2008. Secara resmi Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah diremsikan menjadi sebuah Pondok Pesantren yang diakui dan diresmikan pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu sejak tahun 2013 dengan rincian terdapat dalam Surat Keputusan. Kepala Kementrian Agama Kabupaten Bandung No. Kd.10.4/5/PP.00.8/3556/2013 No. Statistik: 5.100.32.04.0595.
Pendiri pertama Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah adalah K.H Raden Eman Badruzzaman, beliau merupakan salah satu kandidat dari Partai Masyumi, beliau pun pernah menjadi anggota Dewan Perwaklan Rakyat Daerah Bandung (DPRD Bandung). Setelah beliau wafat, kemudian susksesi kepemimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah dilanjutkan oleh K.H Deden Haedar Badruzzaman, beliau merupakan anak dari K.H Eman Haedar Badruzzaman. K.H Deden Haedar Badruzzaman dikenal oleh masyarakat sekitar bandung sealain sebagai pimpinan pondok pesantren, juga melalui posisinya sebagai pimpinan KBIH Al-Muawanah yang merupakan salah satu KBIH yang cukup bersejarah di Kabupaten Bandung. Setelah itu, pengelolaan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah kemudian diberikan kepada Ustadz Iwan Hermawan yang merupakan menantu dari K.H Deden Haedar Badruzzaman sehingga terdapat kombinasi manajemen yang baik, K.H Deden Hedar menjadi pimpinan serta pengawas, dan Ustadz Iwan Hermawan menjadi pengasuh dan pelaksana.
Latar belakang Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah menjadi sebuah pondok pesantren berawal dari keprihatinan ustadz karena banyak terdapat mahasiswa, khususnya mahasiswa UIN yang berkonsultasi kepada ustadz dengan berbagai keluhan yang intinya kebanyakan merasa kekurangan dalam bidang agama, hal itu sangat dirasakan oleh kebanyakan mahasiswa ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimana mahasiswa benar-benar terjun di masyarakat, tidak jarang mahasiswa diminta oleh masyarakat untuk mengisi pengajian, tahlilan, marhabaan, mengajar anak-anak masyarakat sekitar mengaji Al-Qur’an dan sebagainya. Namun dibalik kesadaran terhadap kekurangan ilmu agama itu, terdapat keraguan bagi mereka jika harus menetap di pondok pesantren, karena pada umumnya sebuah pondok pesantren mengkaji ilmu-ilmu agama yang sudah tinggi, sehingga seseorang berfikir berulang kali untuk menetap di Pondok Pesantren.
Dari latar belakang tersebut maka ustadz dan rekan-rekannya berkeinginan dan berencana untuk mengkaji kembali ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur’an, tajwid, dan kitab-kitab kuning lainnya serta berkeinginan untuk mendirikan sebuah pondok pesantren yang menawarkan berbagai kajian ilmu dari kitab-kitab yang mendasar bahkan dari belajar iqra sekalipun sehingga Pondok Pesantren tidak menjadi sesuatu yang menakutkan dan menegangkan, namun Pondok Pesantren mampu menjadi sarana yang membantu seorang mahasiswa dalam mempelajari ilmu agama dan menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
2. Visi Misi Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Berdasarkan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD-ART) Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah, tertulis visi misi sebagai berikut:
a. Visi
“Membentuk santri, mahasiswa, maupun siswa yang berakhlakul karimah sehingga mampu mengahdapi masa depan dan tidak gentar terhadap perkembangan zaman, dengan pengokohan iman dan takwa”
b. Misi
- Mewujudkan pondok pesantren yang mampu menghasilkan lulusan yang mampu memahami dan mendalami ilmu agama, beriman dan bertakwa kepada Alloh SWT, serta berbudi pekerti luhur dan berakhlakul karimah.
- Memantapkan iman dan takwa serta mengambangkan ilmu pengetahuan agama untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia akhirat.
- Berusaha untuk selalu memegang dan melestarikan tradisi ulama terdahulu (ulama salaf) yang pada zaman ini mulai terkikis.
- Membantu santri yang mayoritas mahasiswa, agar tidak hanya cendekia dalam ilmu pengetahuan umum, namun juga diadasari nilai-nilai agama yang kokoh, khususnya melalui nilai-nilai ketauhidan dan nilai-nilai tasawuf agar mampu menjadi bekal kehidupannya.
3. Letak Geografis Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari pengurus Organisasi Santri Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah, disebutkan bahwa Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah berada di Kampung Lio Warunggede RT/RW 02/12 Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Kode Pos 40625, Telp (022) 7815093. Menurut data statistik desa tahun 2016, penduduk Desa Cibiru Wetan mayoritas beragama Islam (99%), jumlah penduduk sekitar 12.328 Jiwa. Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah cukup dekat dengan pusat pemerintahan desa. Jarak dengan balai Desa Cibiru Wetan -+ 2 Km, ke pusat pemerintahan Kecamatan Cileunyi -+ 45 KM, jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Bandung -+ 45 KM, dan jarak ke pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat -+ 15 KM. Mata pencaharian penduduk bervariasi, tetapi rata-rata berfrofesi sebagai buruh.
Letak Desa Cibiru Wetan:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cinunuk
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cibiru Hilir
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cipadung Kidul
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cipadung Kulon
Sedangkan letak geografis Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah adalah sebagai berikut:
- Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah pesawahan dan perumahan Cibiru Indah
- Sebelah Utara berbatasan dengan perbatasan Kota Bandung
- Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk Kampung Sadang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Raya Cibiru-Cileunyi
4. Filosofi Logo Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Logo Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Berdasarkan data hasil wawancara dengan Taufik Hidayat, salah satu keluarga Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah, dijelaskan bahwa filosofi logo Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah di antaranya:
Warna dasar Hijau: Warna hijau dalam beberapa riwayat dijelaskan merupakan warna yang disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam ilmu Psikologi, warna hijau merupakan warna yang membawa ketenangan. Bentuk yang memiliki lima sudut merupakan lambang dari rukun islam. Ka’bah, selain awal latar belakang. Al-Muawanah awalnya adalah KBIH, gambar ka’bah pada lambang Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah pun dimaknai sebagi simbol kiblat, arah, tujuan, dan tauhid.
Qolam dan Kitab atau buku dimaknai dengan gudang atau sumbernya ilmu. Di dalam bukunya terdapat enam garis dimaksudkan sebagai rukun iman. Garis bergelombang dibawahnya dimaksudkan seperti air, dengan tiga garis yang dimaksud, iman, islam, ihsan. Terdapat dua kujang, yang merupakan senjata tradisional Jawa Barat merupakan simbol bahawa Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah pun berdada di tanah pasundan padjajaran Jawa Barat.
5. Fasilitas di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah
Berdasarkan data yang diperoleh dari asatidz, dan Bidang Peralatan, Sarana dan Prasarana Organisasi Santri Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah, fasilitas di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah di antaranya:
- Masjid
Masjid Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah memiliki nama Masjid Jami Al-Muawanah. Struktur bangunannya memiliki dua lantai, lantai dasar untuk jama’ah laki-laki dan lantai atas untuk jama’ah perempuan. Masjid Jami Al-Muawanah, selain berfungsi sebagai sarana beribadah, juga menjadi pusat kegiatan pengajian santri dan masyarakat. - Kobong/ Asrama
Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah memiliki 6 bagian asrama, di antaranya adalah asrama ikhwan satu asrama, dan asrama akhwat terdiri dari 5 asrama (asrama gurfatul jinan, riyadul jannah, mujahidah 1, mujahidah 2, dan jannatul firdaus). - Ruang Belajar
Pondok Pesantren Al-Muawanah memiliki 4 ruang belajar, di antaranya adalahh ruang madrasah atau aula serbaguna, ruang dasar masjid, ruang lantai 2 masjid, dan ruang TK. Meskipun demikian, kegiatan belajar mengajar teratur dan terjadwal dengan baik. - Koperasi
Berbagai fasilitas yang dibutuhkan santri tersedia di koperasi santri atau sering pula disebut dengan KopSan. Hal tersebut diharapkan dapat memudahkan santri dalam memenuhi kebutuhannya tanpa harus mengeluarkan banyak waktu. Selain tersedia berbagai kebutuhan seperti kitab, buku, dan alat tulis lainnya yang mendukung proses belajar santri, tersedia pula berbagai kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, peralatan mandi, dan lain sebagainya. Selain itu, di koperasi juga tersedia jasa print untuk memudahkan santri dalam memenuhi tugasnya baik sebagai santri ataupun sebagai mahasiswa yang hari-harinya dipenuhi dengan berbagai tugas yang harus di laporkan atau di kumpulkan. - Dapur Santri
Dapur santri di adakan agar santri lebih belajar mandiri dan tidak terlalu konsumtif. Dapur santri di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah terdapat 6 ruangan, di antaranya di asrama ikhwan satu, sedangkan di asrama akhwat terdapat dapur sesuai dengan jumlah asrama. - Sumber Air
Terdapat sumur bor dengan kedalaman 60 M yang menjadi sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan. Selain digunakan di Pondok Pesantren, sumur tersebut juga digunakan oleh masyarakat sektar. Terdapat pula sumur galian yang khusus digunakan untuk asrama santri putra. Sehingga dapat disimpulkan, kebutuhan terhaadap air bersih di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah dapat terpenuhi dengan baik. - Perpustakaan
Meski masih baru dan referensi yang tersedia masih belum banyak, di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah pun terdapat perpustakaan yang koleksi bukunya bersumber dari hibah santri, dimana seorang santri menghibahkan satu buah buku untuk perpustakaan pondok. Selain melalui perpustakaan pondok, pemenuhan kebutuhan santri akan sumber ilmu baik kitab ataupun buku didapatkan pula dengan saling tolong menolong saling pinjam meminjam antar sesama santri sehingga melatih kepekaan sosial dan diharapkan dapat mengantarkan pada manfaatnya ilmu. - Lapangan
Selain terdapat fasilitas belajar dan mengajar, di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawananh pun terdapat lapangan yang biasa digunakan untuk berolahraga seperti badminton, tenis meja. Disamping itu lapangan juga biasa digunakan untuk mengadakan perlombaan pada Hari Besar Islam, Hari Kemerdekaan, dan digunakan untuk berbagai kegiatan outdor serta digunakan untuk melaksanakan upacara Hari Kemerdekaan di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah serta masyarakat sekitar.
Dari uraian di atas, jelas menggambarkan bahwa Pondok Pesantren Salafiyah Al-Muawanah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar. Bahkan hingga saat ini pihak pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren terus memperbaiki, membangun dan menambah sarana prasarana untuk menunjang kebutuhan santri.
Narasumber : 1. A Iwan Hermawan, S.Pd. I
2. Taufik Hidayat
Penulis : Siti Nurmela, S. Sos
Editor : Humas Pers & Komunikasi (OSAMU 2018/2019)
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Halaman Lainnya
VISI DAN MISI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL-MUAWANAH
Visi “Membentuk santri, mahasiswa, maupun siswa yang berakhlakul karimah sehingga mampu mengahdapi masa depan dan tidak gentar terhadap perkembangan zaman, dengan pengokohan iman
untuk yang sedang kuliah bisa masuk ngk sama yang yatim digratiskan ngk?